Kemajuan teknologi dapat dirasakan baik secara
langsung maupun secara tidak langsung yang ditandai dengan kemajuan teknologi
disertai perkembengan penyebarluasan jaringan internet yang hampir mencakup
seluruh kepulauan Indonesia dan stratata sosial. Dalam beberapa tahun
sebelumnya game komputer telah menjadi kegiatan mengembangkan pemikiran kritis
dan sebagai sarana pembelajaran aktif, kini bermain game di PC, laptop, tablet
dan ponsel telah menjadi salah satu kegiatan waktu luang yang paling populer
untuk remaja dan dewasa muda bahkan anak-anak.
Kata game online berasal dari kata game dan online.
Online adalah langsung dengan bantuan internet. Disadari atau tidak, game
online mengubah kehidupan manusia modern dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
bagaimana menghibur dirinya sendiri. Game online juga mengubah cara belajar,
misal dengan game para pelajar khusunya remaja akan betah dalam rumah dan tidak
perlu jauh-jauh mencari teman. Game online kian dinikmati oleh pemainnya,
kesempurnaan teknologi grafis menjadikan daya pikatnya, memacu adrenalin para
pemainnya. Suara tembakan, ledakan dan raungan pesawat, bagi para pemain,
itulah musik yang mengiringi tarian jari-jari mereka di atas keyboard dan
pandangan mata mereka di depan layar monitor atau laptop.
Menurut Poetoe (2012), Game Online adalah game yang
bersifat dunia maya dan biasanya dimainkan di dalam PC/laptop serta menggunakan
media internet sehingga user dari berbeda tempatpun bisa bermain bersama dalam
satu waktu dan permainan yang sama.
Menurut Poetoe (2012) menyebutkan bahwa game-online
dapat membuat anak mahir menggunakan komputer, yang menjadi masalah adalah
dampak game-online yang membuat anak menjadi kecanduan karena setelah anak
kecanduan bermain game-online anak dapat menghabiskan sebagian besar waktunya
di depan komputer/laptop sehingga menurut pandangan psikologi hal ini dapat
menghambat perkembangan sosial anak karena menurut A.N (2011) game-online akan
mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia
perkembangan mereka.
Menurut Suci Ardianita Karina, psikolog di Rumah Sakit
Khusus Daerah (RSKD) Atma Husada Mahakam, game online memiliki dua sudut
pandang yang berbeda. Di satu sisi menguntungkan, tapi di sisi lain sangat
merugikan. “Game online bisa digunakan sebagai bahan penghilang stres, tapi
kalau kelebihan pasti kecanduan dan berpengaruh pada psikologi anak-anak”.
Ketergantungan game online yang dialami pada masa remaja, dapat mempengaruhi
aspek sosial remaja dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena banyaknya
waktu yang dihabiskan di dunia maya mengakibatkan remaja kurang berinteraksi
dengan orang lain dalam dunia nyata.
Cooper (Dyah, 2009) berpendapat bahwa kecanduan
merupakan perilaku ketergantungan pada suatu hal yang disenangi. Dodes
(Juneman, 2006) kecanduan terdiri dari physical addiction, yaitu kecanduan yang
berhubungan dengan alkohol atau kokain, dan non-physical addiction, yaitu
kecanduan yang tidak melibatkan alkohol maupun kokain, dengan demikian dapat
dikatakan kecanduan game online termasuk dalam non-physical addiction.
Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas games,
akan mengurangi waktu belajar dan waktu untuk bersosialisasi dengan teman
sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, di
pekirakan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan
lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak
mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Beberapa sebab
yang membuat remaja kecanduan game online, salah satunya adalah tantangan.
“Dalam setiap game ada tantangan, yang membuat pecandunya terus merasa
tertantang, sehingga pada akhirnya, orang yang kecanduan game akan merasa
ketergantungan terus menerus dan tidak bisa lepas dari game. Bila si pemain
tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, ia akan jadi lupa diri. Si pecandu jadi
lupa belajar. Bahkan saat belajar pun ia malah mengingat-ingat permainan game.
Bermain game membuat otak mendapatkan imbalan berupa
perasaan senang karena sekresi dopamin yang memungkinkan seseorang untuk merasa
senang, namun neurokimia ini juga membuat kecanduan. Otak ingin terus menikmati
sensasi senang karena menyukai suatu permainan sehingga orang terus memainkan
game dengan mencoba untuk mencari kesenangan yang lebih besar dari tantangan
level berikutnya. Pemain game akan menghabiskan waktu dan frekuensi yang lebih
banyak di setiap kesempatan. Inilah yang menyebabkan seseorang menghabiskan
puluhan jam bahkan berminggu-minggu memainkan game.
Game online memang memiliki pengaruh bagi psikologis,
fisik dan kognitif para pemainnya. Pengaruh atau dampak tersebut antara lain:
Dampak positif bermain games online
pada anak:
Ø
Game online dapat berfungsi sebagai wadah
bersosialisasi anak dengan pemain lain. Bahkan dengan pemain yg berasal dari
negara yang berbeda. Hal ini juga dapat melatih anak dalam mempelajari bahasa
asing.
Ø Game online menambah wawasan anak, terutama
dalam hal menyusun strategi. Beberapa game juga ada yang memberikan quiz
tentang pengetahuan umum yang dapat memperkaya wawasan anak.
Ø Game online juga dapat berfungsi sebagai media
hiburan bagi anak.
Ø Game online juga dapat melatih anak bekerja sama
dalam team atau kelompok. Contohnya seperti game dota
Walaupun
game dinyatakan dapat memberikan dampak positif bagi anak, para ahli tetap
menyarankan agar anak tetap tidak boleh berlama lama dalam memainkan game.
Karena, juga dinyatakan dalam beberapa peneliti, bahwa bermain game juga memberikan
damapak negatif bagi Anak-anak.
Dampak
negatif bermain games online pada anak:
ØAnak belajar dari apa yang dilihatnya. Game
online yang berbau kekerasan dapat menyebabkan anak mengikuti karakter game
tersebut. Selain itu, tak jarang game online mengajarkan anak untuk berkata
kasar dan tidak sopan.
ØAnak yang terus-menerus bermain game online
dapat mengabaikan lingkungan sekelilingnya dan lebih mengutamakan dunia maya.
ØGame online dapat menyebabkan kecanduan sehingga
anak betah berlama-lama di depan komputer. Hal ini dapat menyebabkan
berkurangnya waktu istirahat anak yang dapat mempengaruhi kegiatannya, terutama
aktivitasnya di sekolah.
ØGame online juga dapat mengajarkan anak untuk
taruhan atau berjudi meskipun dengan uang game.
ØDapat menyebabkan ketegangan emosional antara
orang tua dengan anak yang kecanduan game online.
Melihat dampak negatif yang ditimbulkan
oleh game online pada anak, tentunya diperlukan solusi untuk mengurangi bahkan
menanggulangi dampak negatif tersebut. Orang tua perlu memberi perhatian dan
menciptakan komunikasi yang baik antar orang tua dan anak karena tak jarang anak bermain game online karena merasa
kesepian di rumah.Orang tua perlu memberikan pengertian pada anak bahwa game
bertujuan hanya untuk sebagai pengisi waktu luang, bukan sebagai prioritas.
Ciri-ciri remaja yang
kecanduan game-online menurut Rachmat (2012) :
(1) Anak lebih banyak
menghabiskan waktu bermain game pada jam-jam di luar sekolah;
(2) Tertidur di
sekolah;
(3) Sering melalaikan
tugas;
(4) Nilai di sekolah
jeblok;
(5) Berbohong soal
berapa lama waktu yang sudah dihabiskan untuk bermain game;
(6) Lebih memilih
bermain game dari pada bermain dengan teman;
(7) Menjauhkan diri
dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul);
(8) Merasa cemas dan
mudah marah jika tidak bermain game.
Gejala Kecanduan
Game
Para gamer yang
kecanduan game jelas menunjukkan gejala kecanduan. Dalam beberapa penelitian
yang dibuat, game komputer memiliki manfaat sebagai instrumen yang melibatkan
pengaruh psikomotor, fisiologis, kognitif, sosial dan afektif; yang
meningkatkan dan memotivasi pikiran; menghibur, sementara di banyak penelitian
menyebutkan beberapa pengaruh negatif. Kecanduan game komputer dapat
menyebabkan perilaku agresif dan kekerasan; menimbulkan kekhawatiran dan
kecemasan, menimbulkan pengaruh negatif terhadap fisik, psikologis, dan sosial.
Selain itu ada efek negatif seperti serangan epilepsi, sirkulasi darah dan
gangguan jantung, isolasi sosial, dan keterbelakangan dalam keterampilan sosial
dan meninggalkan sekolah atau drop-out. Bermain game tertentu juga dapat menimbulkan efek langka negatif
seperti halusinasi pendengaran, enuresis, encoprisis, nyeri pergelangan tangan,
nyeri leher, nyeri siku, tenosinovitis juga disebut nintendinitis tangan-lengan
sindrom getaran, cedera regangan berulang dan neuropati perifer.
Gejala lain dari
kecanduan game dapat dalam bentuk
berbohong atau menyembunyikan game yang dimainkan, melanggar batas waktu,
kehilangan minat dalam kegiatan lain, menarik diri secara sosial dari keluarga
dan teman-teman, menggunakan permainan sebagai pelarian, dan melanjutkan
permainan meskipun hasil menimbulkan kerugian.
Gejala psikologis
kecanduan komputer bisa berupa merasa senang atau euforia sementara pada game,
ketidakmampuan untuk menghentikan aktivitas, keinginan lebih dan lebih banyak
waktu di depan komputer atau menggunakan gadget, mengabaikan keluarga dan
teman-teman, merasa kosong, depresi, mudah tersinggung bila tidak di depan
komputer atau memainkan gadget, berbohong kepada majikan dan keluarga tentang
kegiatan, bermasalah di sekolah atau pekerjaan.
Gejala
fisik yang timbul akibat kecanduan game bisa berupa sindrom carpal-tunnel, mata
kering, sakit kepala migrain, nyeri punggung, lupa makan, tidak memperhatikan
kebersihan diri, gangguan tidur, dan perubahan pola tidur.
Diagnosis lain
berkaitan dengan kecanduan game adalah depresi dan gangguan obsesif kompulsif,
gangguan bipolar, gangguan mood, fobia sosial, gangguan kecemasan umum,
gangguan kecemasan, gangguan perhatian defisit hiperaktif, dan gangguan
penggunaan narkoba. Juga, dilaporkan bahwa anak-anak dengan gangguan perhatian
defisit hiperaktif tidak bisa berhenti bermain game, dan ketika keluarga mereka
memberitahu mereka untuk berhenti, 66% dari anak-anak yang kecanduan game
menunjukkan reaksi seperti menangis, dan marah.
Cara Mencegah
Kecanduan Game
Pencegahan merupakan
solusi terbaik mengatasi kecanduan game. Jika pencegahan tidak mungkin, orang
harus mencari bantuan dari para profesional. Para profesional umumnya
menggunakan pendekatan non-farmakologis.
Bagaimana mencegah
kecanduan game, sementara peralatan seperti komputer, laptop, tablet, dan
smartphone merupakan bagian penting dari aktivitas setiap orang, dari orang
dewasa sampai anak-anak sehingga sulit untuk tidak tergoda memainkan game lagi.
Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Pencegahan adalah
solusi terbaik terhadap kecanduan game. Tindakan pencegahan ini dapat berupa:
memberi informasi, memberi pendidikan,
dan membuat kegiatan alternatif, dan berinteraksi sosial secara nyata.
Menggunakan internet
(komputer, ponsel dll) merupakan suatu keharusan bagi individu dalam
melaksanakan banyak pekerjaan dan aktivitas penting lainnya. Melalui internet
seorang individu juga dapat bermain game. Secara paralel, larangan internet
untuk mencegah kecanduan, itu bisa saja menghalangi pekerjaannya atau mendapat
manfaat positif dari internet.
Game dapat dikontrol
dengan keterbatasan, aturan dan peringatan eksternal untuk mencegah kecanduan
game. Setelah batasan main game dipenuhi, sisa waktu individu harus diisi
dengan berbagai kesempatan dan kegiatan lain. Sebagai contoh, melakukan gerakan
fisik sehari-hari seperti berjalan, jogging, berenang, meditasi, aerobik,
pekerjaan rumah tangga dll. Selain itu juga dapat mengarahkan orang yang
kecanduan game untuk kegiatan di mana pengalaman hubungan sosial dapat membantu
mencegah kecanduan game. Misalnya anak dan remaja diarahkan ke aktivitas yang
mengurangi penggunaan komputer, internet, dan ponsel.
Langkah-langkah di
bawah ini disarankan bagi orangtua untuk mencegah anak kecanduan game:
- Orang tua harus mendampingi dan memantau anak-anak saat bermain game.
- Orang tua harus perlu menjadwalkan waktu yang lebih banyak bersama anak-anak dan untuk memilih game bermanfaat bagi mereka.
- Orang tua harus membantu anak-anak untuk mengembangkan kontrol diri dalam memilih jam bermain dan jenis permainan.
- Orang tua harus menyediakan pilihan rekreasi yang lebih menarik.
- Orang tua harus perlu memeriksa aktivitas game yang dimainkan anak.
- .Orangtua berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan olahraga dan kegiatan anak sehingga mereka tidak menyimpang dan bermain game.
- Komputer perlu diletakkan di ruangan umum dalam rumah, sehingga anak-anak tidak memiliki kontrol penuh untuk bermain game.
- Game, baik yang dimainkan di komputer dan perangkat lainnya telah menjadi sarana pembelajaran aktif dan menjadi salah satu kegiatan waktu luang yang paling populer untuk remaja dan dewasa muda, anak-anak bahkan orangtua.
Bermain game bermanfaat
dalam mengatasi masalah dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang dapat
menunjukkan gejala kecanduan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda yang
ingin melepaskan diri dari kecanduan game atau membantu orang lain untuk menghindari
kecanduan game.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar