Rabu, 28 Desember 2016

Online Game

Kemajuan teknologi dapat dirasakan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang ditandai dengan kemajuan teknologi disertai perkembengan penyebarluasan jaringan internet yang hampir mencakup seluruh kepulauan Indonesia dan stratata sosial. Dalam beberapa tahun sebelumnya game komputer telah menjadi kegiatan mengembangkan pemikiran kritis dan sebagai sarana pembelajaran aktif, kini bermain game di PC, laptop, tablet dan ponsel telah menjadi salah satu kegiatan waktu luang yang paling populer untuk remaja dan dewasa muda bahkan anak-anak.

Kata game online berasal dari kata game dan online. Online adalah langsung dengan bantuan internet. Disadari atau tidak, game online mengubah kehidupan manusia modern dalam kehidupan sehari-hari, termasuk bagaimana menghibur dirinya sendiri. Game online juga mengubah cara belajar, misal dengan game para pelajar khusunya remaja akan betah dalam rumah dan tidak perlu jauh-jauh mencari teman. Game online kian dinikmati oleh pemainnya, kesempurnaan teknologi grafis menjadikan daya pikatnya, memacu adrenalin para pemainnya. Suara tembakan, ledakan dan raungan pesawat, bagi para pemain, itulah musik yang mengiringi tarian jari-jari mereka di atas keyboard dan pandangan mata mereka di depan layar monitor atau laptop.

Menurut Poetoe (2012), Game Online adalah game yang bersifat dunia maya dan biasanya dimainkan di dalam PC/laptop serta menggunakan media internet sehingga user dari berbeda tempatpun bisa bermain bersama dalam satu waktu dan permainan yang sama.

Menurut Poetoe (2012) menyebutkan bahwa game-online dapat membuat anak mahir menggunakan komputer, yang menjadi masalah adalah dampak game-online yang membuat anak menjadi kecanduan karena setelah anak kecanduan bermain game-online anak dapat menghabiskan sebagian besar waktunya di depan komputer/laptop sehingga menurut pandangan psikologi hal ini dapat menghambat perkembangan sosial anak karena menurut A.N (2011) game-online akan mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia perkembangan mereka.

Menurut Suci Ardianita Karina, psikolog di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Atma Husada Mahakam, game online memiliki dua sudut pandang yang berbeda. Di satu sisi menguntungkan, tapi di sisi lain sangat merugikan. “Game online bisa digunakan sebagai bahan penghilang stres, tapi kalau kelebihan pasti kecanduan dan berpengaruh pada psikologi anak-anak”. Ketergantungan game online yang dialami pada masa remaja, dapat mempengaruhi aspek sosial remaja dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena banyaknya waktu yang dihabiskan di dunia maya mengakibatkan remaja kurang berinteraksi dengan orang lain dalam dunia nyata.

Cooper (Dyah, 2009) berpendapat bahwa kecanduan merupakan perilaku ketergantungan pada suatu hal yang disenangi. Dodes (Juneman, 2006) kecanduan terdiri dari physical addiction, yaitu kecanduan yang berhubungan dengan alkohol atau kokain, dan non-physical addiction, yaitu kecanduan yang tidak melibatkan alkohol maupun kokain, dengan demikian dapat dikatakan kecanduan game online termasuk dalam non-physical addiction.

Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas games, akan mengurangi waktu belajar dan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, di pekirakan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya. Beberapa sebab yang membuat remaja kecanduan game online, salah satunya adalah tantangan. “Dalam setiap game ada tantangan, yang membuat pecandunya terus merasa tertantang, sehingga pada akhirnya, orang yang kecanduan game akan merasa ketergantungan terus menerus dan tidak bisa lepas dari game. Bila si pemain tidak bisa mengontrol dirinya sendiri, ia akan jadi lupa diri. Si pecandu jadi lupa belajar. Bahkan saat belajar pun ia malah mengingat-ingat permainan game.

Bermain game membuat otak mendapatkan imbalan berupa perasaan senang karena sekresi dopamin yang memungkinkan seseorang untuk merasa senang, namun neurokimia ini juga membuat kecanduan. Otak ingin terus menikmati sensasi senang karena menyukai suatu permainan sehingga orang terus memainkan game dengan mencoba untuk mencari kesenangan yang lebih besar dari tantangan level berikutnya. Pemain game akan menghabiskan waktu dan frekuensi yang lebih banyak di setiap kesempatan. Inilah yang menyebabkan seseorang menghabiskan puluhan jam bahkan berminggu-minggu memainkan game.

Game online memang memiliki pengaruh bagi psikologis, fisik dan kognitif para pemainnya. Pengaruh atau dampak tersebut antara lain:
Dampak positif bermain games online pada anak:
Ø  Game online dapat berfungsi sebagai wadah bersosialisasi anak dengan pemain lain. Bahkan dengan pemain yg berasal dari negara yang berbeda. Hal ini juga dapat melatih anak dalam mempelajari bahasa asing.
Ø Game online menambah wawasan anak, terutama dalam hal menyusun strategi. Beberapa game juga ada yang memberikan quiz tentang pengetahuan umum yang dapat memperkaya wawasan anak.
Ø   Game online juga dapat berfungsi sebagai media hiburan bagi anak.
Ø Game online juga dapat melatih anak bekerja sama dalam team atau kelompok. Contohnya seperti game dota

Walaupun game dinyatakan dapat memberikan dampak positif bagi anak, para ahli tetap menyarankan agar anak tetap tidak boleh berlama lama dalam memainkan game. Karena, juga dinyatakan dalam beberapa peneliti, bahwa bermain game juga memberikan damapak negatif bagi Anak-anak.

Dampak negatif bermain games online pada anak:
ØAnak belajar dari apa yang dilihatnya. Game online yang berbau kekerasan dapat menyebabkan anak mengikuti karakter game tersebut. Selain itu, tak jarang game online mengajarkan anak untuk berkata kasar dan tidak sopan.
ØAnak yang terus-menerus bermain game online dapat mengabaikan lingkungan sekelilingnya dan lebih mengutamakan dunia maya.
ØGame online dapat menyebabkan kecanduan sehingga anak betah berlama-lama di depan komputer. Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya waktu istirahat anak yang dapat mempengaruhi kegiatannya, terutama aktivitasnya di sekolah.
ØGame online juga dapat mengajarkan anak untuk taruhan atau berjudi meskipun dengan uang game.
ØDapat menyebabkan ketegangan emosional antara orang tua dengan anak yang kecanduan game online.

Melihat dampak negatif yang ditimbulkan oleh game online pada anak, tentunya diperlukan solusi untuk mengurangi bahkan menanggulangi dampak negatif tersebut. Orang tua perlu memberi perhatian dan menciptakan komunikasi yang baik antar orang tua dan anak karena tak  jarang anak bermain game online karena merasa kesepian di rumah.Orang tua perlu memberikan pengertian pada anak bahwa game bertujuan hanya untuk sebagai pengisi waktu luang, bukan sebagai prioritas.

Ciri-ciri remaja yang kecanduan game-online menurut Rachmat (2012) :
(1) Anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain game pada jam-jam di luar sekolah;
(2) Tertidur di sekolah;
(3) Sering melalaikan tugas;
(4) Nilai di sekolah jeblok;
(5) Berbohong soal berapa lama waktu yang sudah dihabiskan untuk bermain game;
(6) Lebih memilih bermain game dari pada bermain dengan teman;
(7) Menjauhkan diri dari kelompok sosialnya (klub atau kegiatan ekskul);
(8) Merasa cemas dan mudah marah jika tidak bermain game.

Gejala Kecanduan Game
Para gamer yang kecanduan game jelas menunjukkan gejala kecanduan. Dalam beberapa penelitian yang dibuat, game komputer memiliki manfaat sebagai instrumen yang melibatkan pengaruh psikomotor, fisiologis, kognitif, sosial dan afektif; yang meningkatkan dan memotivasi pikiran; menghibur, sementara di banyak penelitian menyebutkan beberapa pengaruh negatif. Kecanduan game komputer dapat menyebabkan perilaku agresif dan kekerasan; menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan, menimbulkan pengaruh negatif terhadap fisik, psikologis, dan sosial. Selain itu ada efek negatif seperti serangan epilepsi, sirkulasi darah dan gangguan jantung, isolasi sosial, dan keterbelakangan dalam keterampilan sosial dan meninggalkan sekolah atau drop-out. Bermain game tertentu  juga dapat menimbulkan efek langka negatif seperti halusinasi pendengaran, enuresis, encoprisis, nyeri pergelangan tangan, nyeri leher, nyeri siku, tenosinovitis juga disebut nintendinitis tangan-lengan sindrom getaran, cedera regangan berulang dan neuropati perifer.

Gejala lain dari kecanduan game  dapat dalam bentuk berbohong atau menyembunyikan game yang dimainkan, melanggar batas waktu, kehilangan minat dalam kegiatan lain, menarik diri secara sosial dari keluarga dan teman-teman, menggunakan permainan sebagai pelarian, dan melanjutkan permainan meskipun hasil menimbulkan kerugian.

Gejala psikologis kecanduan komputer bisa berupa merasa senang atau euforia sementara pada game, ketidakmampuan untuk menghentikan aktivitas, keinginan lebih dan lebih banyak waktu di depan komputer atau menggunakan gadget, mengabaikan keluarga dan teman-teman, merasa kosong, depresi, mudah tersinggung bila tidak di depan komputer atau memainkan gadget, berbohong kepada majikan dan keluarga tentang kegiatan, bermasalah di sekolah atau pekerjaan.

Gejala fisik yang timbul akibat kecanduan game bisa berupa sindrom carpal-tunnel, mata kering, sakit kepala migrain, nyeri punggung, lupa makan, tidak memperhatikan kebersihan diri, gangguan tidur, dan perubahan pola tidur.

Diagnosis lain berkaitan dengan kecanduan game adalah depresi dan gangguan obsesif kompulsif, gangguan bipolar, gangguan mood, fobia sosial, gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan, gangguan perhatian defisit hiperaktif, dan gangguan penggunaan narkoba. Juga, dilaporkan bahwa anak-anak dengan gangguan perhatian defisit hiperaktif tidak bisa berhenti bermain game, dan ketika keluarga mereka memberitahu mereka untuk berhenti, 66% dari anak-anak yang kecanduan game menunjukkan reaksi seperti menangis, dan marah.

Cara Mencegah Kecanduan Game
Pencegahan merupakan solusi terbaik mengatasi kecanduan game. Jika pencegahan tidak mungkin, orang harus mencari bantuan dari para profesional. Para profesional umumnya menggunakan pendekatan non-farmakologis.

Bagaimana mencegah kecanduan game, sementara peralatan seperti komputer, laptop, tablet, dan smartphone merupakan bagian penting dari aktivitas setiap orang, dari orang dewasa sampai anak-anak sehingga sulit untuk tidak tergoda memainkan game lagi. Seperti kata pepatah, lebih baik mencegah daripada mengobati. Pencegahan adalah solusi terbaik terhadap kecanduan game. Tindakan pencegahan ini dapat berupa: memberi informasi, memberi pendidikan,  dan membuat kegiatan alternatif, dan berinteraksi sosial secara nyata.

Menggunakan internet (komputer, ponsel dll) merupakan suatu keharusan bagi individu dalam melaksanakan banyak pekerjaan dan aktivitas penting lainnya. Melalui internet seorang individu juga dapat bermain game. Secara paralel, larangan internet untuk mencegah kecanduan, itu bisa saja menghalangi pekerjaannya atau mendapat manfaat positif dari internet.

Game dapat dikontrol dengan keterbatasan, aturan dan peringatan eksternal untuk mencegah kecanduan game. Setelah batasan main game dipenuhi, sisa waktu individu harus diisi dengan berbagai kesempatan dan kegiatan lain. Sebagai contoh, melakukan gerakan fisik sehari-hari seperti berjalan, jogging, berenang, meditasi, aerobik, pekerjaan rumah tangga dll. Selain itu juga dapat mengarahkan orang yang kecanduan game untuk kegiatan di mana pengalaman hubungan sosial dapat membantu mencegah kecanduan game. Misalnya anak dan remaja diarahkan ke aktivitas yang mengurangi penggunaan komputer, internet, dan ponsel.

Langkah-langkah di bawah ini disarankan bagi orangtua untuk mencegah anak kecanduan game:
  1.       Orang tua harus mendampingi dan memantau anak-anak saat bermain game.
  2.     Orang tua harus perlu menjadwalkan waktu yang lebih banyak bersama anak-anak dan untuk memilih game bermanfaat bagi mereka.
  3.     Orang tua harus membantu anak-anak untuk mengembangkan kontrol diri dalam memilih jam bermain dan jenis permainan.
  4.      Orang tua harus menyediakan pilihan rekreasi yang lebih menarik.
  5.      Orang tua harus perlu memeriksa aktivitas game yang dimainkan anak.
  6.   .Orangtua berpartisipasi secara teratur dalam kegiatan olahraga dan kegiatan anak sehingga mereka tidak menyimpang dan bermain game.
  7.      Komputer perlu diletakkan di ruangan umum dalam rumah, sehingga anak-anak tidak memiliki kontrol penuh untuk bermain game.
  8.   Game, baik yang dimainkan di komputer dan perangkat lainnya telah menjadi sarana pembelajaran aktif dan menjadi salah satu kegiatan waktu luang yang paling populer untuk remaja dan dewasa muda, anak-anak bahkan orangtua.



Bermain game bermanfaat dalam mengatasi masalah dalam jangka pendek, namun dalam jangka panjang dapat menunjukkan gejala kecanduan. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi Anda yang ingin melepaskan diri dari kecanduan game atau membantu orang lain untuk menghindari kecanduan game.

Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar