Definisi
Sistem
informasi management atau management information system merupakan penerapan
sistem informasi dalam suatu organisasi untuk menghasilkan output-an sebagai
proses untuk memecahkan masalah untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu
kegiatan management. Adapun menurut Laudon dan Laudon (2008) adalah suatu
susunan komponen-komponen yang terintegrasi & bekerja secara bersama-sama
untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, control, analisis dan visualisasi
dalam sebuah organisasi.
Dapat
ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu susunan
komponen yang terintegrasi & bekerja secara bersama-sama untuk menghasilkan
output sebagai proses untuk endukung pengambilan keputusan, koordinasi,
control, analisis dan visualisasi dalam sebuah organisasi.
Sedangan Sistem penunjang keputusan adalah sistem
yang menyediakan informasi untuk mememcahkan masalah maupun kemampuan
komunikasi dan juga memecahkan masalah semi struktur, SPK juga bagian dari
Sistem Informasi berbasis kompter, termasuk sistem berbasis pengetahuan
(manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi atau sebuah perusahaan.
Konsep
Berikut
adalah konsep-konsep pokok Sistem Informasi Manajemen, antara lain;
1)
Konsep
Informasi, Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan
waktu dan mutu.
2)
Konsep Manusia
sebagai Pengolah Informasi, Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi
menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar
rancangan mereka.
3)
Konsep Sistem,
Karena sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem
perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
4)
Konsep
Organisasi dan Manajemen, sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi
dan dirancang untuk mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang
penting dalam bentuk keorganisasian.
5)
Konsep
Pengambilan Keputusan, rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan
rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan
keputusan dalam organisasi.
6)
Konsep Nilai
Informasi, informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan
menentukan nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan
sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Dalam
informasi, data input diperoleh dari lingkungan, misalnya informasi kenaikan
pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan kurs mata uang. Semua data dari
luar tersebut mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh
karena itu, sistem informasi membantu para manajer dan pimpinan perusahaan
untuk mendapatkan gambaran mengenai perusahaan. Informasi yang didapat
merupakan bahan masukan penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan,
konsep sistem pendukung keputusan pertamakali dikenalkan oleh Michael S. Scoott
Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System
(Sprague,1982). SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan
keputuan mulai dari mengidenifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan
menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai
mengevaluasi pemilihan alternatif.
Tujuan
Tujuan dari
Sistem Informasi Manajemen yaitu :
1) Menyediakan
informasi yang dipergunakan untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan
perbaikan berkelanjutan.
2)
Menyediakan
informasi untuk pengambilan keputusan.
3)
Menyediakan
informasi yang akan digunakan dalam perhitungan harga pokok, rekrutmen atau
tujuan-tujuan manajerial lain.
Adapun Peter G.W. Keen yang bekerja sama dengan
Scott Marton telah mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh sistem
pendukung keputusan, yaitu :
1)
Sistem harus
membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah semi
terstruktur.
2)
Sistem harus dapat
mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya.
3)
Sistem harus
dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.
Model
Jenis-jenis
Model dalam Sistem Informasi Manajemen yaitu;
1) Model Fisik, adalah
penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih
kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa
prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat
dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat
mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan
model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
2)
Model Naratif, adalah
penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah
model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan
paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
3)
Model Grafik, adalah
model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk
dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan
grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database
4)
Model Matematis,
adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan
dalam perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C.
keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C :
Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau
untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan
ketelitian tinggi, namun seringkali model ini juga tidak disukai karena
disajikan dengan rumit. Sesuai dengan tingkat keperluannya saja maka model ini
digunakan.
Ada dua model
dalam Sistem pengambilan keputusan, yaitu
Model-driven
DSS merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri terpisah dari sistem informasi
organisasi secara keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan langsung oleh
masing-masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan dari divisi sistem
informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan berdasarkan
model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan tampilan pengguna
yang membuat model ini mudah untuk digunakan.
Data-driven
DSS, menganalisis sejumlah besar data yang ada atau tergabung di dalam sistem
informasi organisasi. DSS ini membantu untuk proses pengambilan keputusan
dengan memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat
dari data yang tersimpan di dalam database yang besar.
Peranan SIM & SPK dalam memecahkan permasalahan
dibidang Psikologi
Sistem
Informasi Manajemen dan Sistem Pengambilan Keputusan dimana sistem ini
dirancang untuk menyajikan informasi-informasi berdasarkan inputan yang telah
disipkan dan dapat digunakan untuk memberikan data yang dapat dipertimbangkan
dan dianalisa. SPSS meruapkan sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh psikolog
untuk mengolah data. Data yang bisa di aplikasikan dalam program SPSS ini adalah
data secara kuantitatif. Adapun aplikasi ini sangat membantu seorang
psikolog dalam melakukan penelitian data dalam bentuk kuantitatif, karena hanya
dengan menggunakan aplikasi ini seorang psikolog tidak usah repot – repot kalau harus mengolah data secara
manual.
Sumber;

Tidak ada komentar:
Posting Komentar