Selasa, 06 November 2018

#SIP SIM (Sistem Informasi Management) & SPK (Sistem Penunjang Keputusan)


Definisi

Sistem informasi management atau management information system merupakan penerapan sistem informasi dalam suatu organisasi untuk menghasilkan output-an sebagai proses untuk memecahkan masalah untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan management. Adapun menurut Laudon dan Laudon (2008) adalah suatu susunan komponen-komponen yang terintegrasi & bekerja secara bersama-sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, control, analisis dan visualisasi dalam sebuah organisasi.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu susunan komponen yang terintegrasi & bekerja secara bersama-sama untuk menghasilkan output sebagai proses untuk endukung pengambilan keputusan, koordinasi, control, analisis dan visualisasi dalam sebuah organisasi.
Sedangan Sistem penunjang keputusan adalah sistem yang menyediakan informasi untuk mememcahkan masalah maupun kemampuan komunikasi dan juga memecahkan masalah semi struktur, SPK juga bagian dari Sistem Informasi berbasis kompter, termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau sebuah perusahaan.

Konsep

Berikut adalah konsep-konsep pokok Sistem Informasi Manajemen, antara lain;
1)    Konsep Informasi, Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan waktu dan mutu.
2)   Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi, Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
3)   Konsep Sistem, Karena sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan sistem informasi.
4)   Konsep Organisasi dan Manajemen, sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam bentuk keorganisasian.
5)   Konsep Pengambilan Keputusan, rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam organisasi.
6)   Konsep Nilai Informasi, informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan menentukan nilai informasi. Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka, dimana terjadi arus sumber daya dengan lingkungannya. Dalam informasi, data input diperoleh dari lingkungan, misalnya informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan kurs mata uang. Semua data dari luar tersebut mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh karena itu, sistem informasi membantu para manajer dan pimpinan perusahaan untuk mendapatkan gambaran mengenai perusahaan. Informasi yang didapat merupakan bahan masukan penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan, konsep sistem pendukung keputusan pertamakali dikenalkan oleh Michael S. Scoott Morton pada tahun 1970-an dengan istilah Management Decision System (Sprague,1982). SPK dirancang untuk mendukung seluruh tahap pengambilan keputuan mulai dari mengidenifikasi masalah, memilih data yang relevan, dan menentukan pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sampai mengevaluasi pemilihan alternatif.

Tujuan

Tujuan dari Sistem Informasi Manajemen yaitu :
1) Menyediakan informasi yang dipergunakan untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan.
2)   Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
3)   Menyediakan informasi yang akan digunakan dalam perhitungan harga pokok, rekrutmen atau tujuan-tujuan manajerial lain.

Adapun Peter G.W. Keen yang bekerja sama dengan Scott Marton telah mendefinisikan tiga tujuan yang harus dicapai oleh sistem pendukung keputusan, yaitu :
1)    Sistem harus membantu manajer dalam membuat keputusan guna memecahkan masalah semi terstruktur.
2)   Sistem harus dapat mendukung manajer, bukan mencoba menggantikannya.
3)   Sistem harus dapat meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer.

Model

Jenis-jenis Model dalam Sistem Informasi Manajemen yaitu;
1)  Model Fisik, adalah penggambaran entitas dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik berukuran lebih kecil dari aslinya dan biasanya yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model baru. Model fisik membantu suatu tujuan yang tidak dapat dipenuhi oleh benda nyata. Contohnya investor pusat perbelanjaan dan pembuat mobil dapat membuat sejumlah perubahan dengan lebih murah melalui rancangan model fisik mereka dibandingkan dengan produk akhir.
2)   Model Naratif, adalah penggambarkan entitas secara lisan atau tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model naratif merupakan model yang paling popular dan paling sering digunakan oleh pihak manajemen.
3)   Model Grafik, adalah model yang mewakili entitasnya dengan menggunakan garis, simbol & bentuk dengan sedikit penjelasan naratif. Misalnya laporan keuangan ditambah dengan grafik berwarna untuk meperjelas, flowchart, DFD dalam pembuatan database
4)   Model Matematis, adalah model yang disajikan dengan rumus matematika atau persamaan. Misalkan dalam perhitungan BEP (Break even point) menggunakan rumus BEP = TFC / P – C. keterangannya (BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost). Model ini seringkali digunakan manajemen untuk kegiatan bisnis, atau untuk prediksi, analisis dll. Karena model ini merupakan model dengan ketelitian tinggi, namun seringkali model ini juga tidak disukai karena disajikan dengan rumit. Sesuai dengan tingkat keperluannya saja maka model ini digunakan.

Ada dua model dalam Sistem pengambilan keputusan, yaitu
Model-driven DSS merupakan suatu sistem yang berdiri sendiri terpisah dari sistem informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan langsung oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung dikendalikan dari divisi sistem informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan berdasarkan model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan tampilan pengguna yang membuat model ini mudah untuk digunakan.
Data-driven DSS, menganalisis sejumlah besar data yang ada atau tergabung di dalam sistem informasi organisasi. DSS ini membantu untuk proses pengambilan keputusan dengan memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersimpan di dalam database yang besar.

Peranan SIM & SPK dalam memecahkan permasalahan dibidang Psikologi

Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Pengambilan Keputusan dimana sistem ini dirancang untuk menyajikan informasi-informasi berdasarkan inputan yang telah disipkan dan dapat digunakan untuk memberikan data yang dapat dipertimbangkan dan dianalisa. SPSS meruapkan sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh psikolog untuk mengolah data. Data yang bisa di aplikasikan dalam program SPSS ini adalah data secara kuantitatif. Adapun aplikasi ini sangat membantu seorang psikolog dalam melakukan penelitian data dalam bentuk kuantitatif, karena hanya dengan menggunakan aplikasi ini seorang psikolog tidak usah repot –  repot kalau harus mengolah data secara manual.


Sumber;

Tidak ada komentar:

Posting Komentar